Bisanya sang taming sari
Bisa lagi memendam rasa
Pedihnya dihiris kaca
Pedih lagi menahan amarah
Budi ditabur tak minta dibalas
Namun berbudi pada anjing yang tersepit
Bagai menabur garam pada luka
Jiwa terhiris, hati luka
Hipokrasi
Adakala ia jadi suci
Namun ada pula pentingkan diri
Buta pada budi, buta pula di hati
apa yang nyata tak semestinya benar
ada topeng mengaburi mata
Bila aku bukan aku,
Siapakah sebenarnya aku?
Aku pun tak tahu
Apatah lagi mereka
Hidup ini rasa
Rasa itu teras
Dalam perjalanan yang digelar kehidupan
Berilah kekuatan untuk menahannya
(Iqbal Nasir 12.32 am 3 June 2009 Pt.Raja)
Hai semua. Sebenarnya aku tak tahu apa yang hendak ditulis. Sebab entri lepas tak berapa mendapat "sambutan" sebab semalam seorang sahaja yang melawat blog ni... Ini pun saja tulis-tulis sebentar tadi, tak percaya checklah waktunya...
Rasanya nak edit sikit entri sebelum ni. Bukannya edit apa pun, alihkan sajak tu ke atas.
Okeylah, itu sahaja setakat ini sebab hari ini bukanlah hari update blog pun, hujung minggu ni baru update panjang sikit.
Jumpa lagi, Assalamualaikum dan Salam Muhibbah, (Macam RTM pulak...)